Untuk memperkuat jaringan penjualan, pada tahun 1995 JNE memperkenalkan sistem drop-off point atau agen pengantaran yang disebut “Takuhaibin”. JNE memanfaatkan persebaran Wartel Telekomunikasi (Wartel) saat itu untuk membuka Takohaiben, dan menjadi profesi agen JNE yang jumlahnya meningkat hingga lebih dari 8.000 titik di Indonesia pada tahun 2022.
Hingga tahun 2000, JNE masih menggunakan merek atau merek dagang TIKI JNE. Pada tahun yang sama, JNE tidak lagi mencantumkan nama “TIKI” sebagai merek dagang atau brand, dan merilis logo baru dengan merek dagang “JNE EXPRESS”.
