Fungsi Utama Asuransi Adalah? Simak Penjelasannya – Istilah asuransi mungkin menjadi hal yang lumrah dalam pembicaraan masyarakat. Sebagian masyarakat memahami bahwa asuransi merupakan pengalihan atas risiko- risiko yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Kita juga mengetahui bahwa asuransi memiliki fungsi sebagai penghimpun dana yang memberikan manfaat kepada nasabah berupa uang pertanggungan. Namun, tahukan anda ada berapa fungsi utama asuransi? Fungsi utama asuransi ada 3, apa saja fungsi utama asuransi tersebut? Berikut penjelasannya.
Fungsi Utama Asuransi
Penghimpun Dana
Setidaknya ada 3 fungsi utama asuransi. Fungsi pertama yang akan kita bahas adalah asuransi berfungsi sebagai penghimpun dana. Dari segi operasinya, kita dapat melihat bahwa asuransi menjadi lembaga penghimpun dana. Hal tersebut dapat kita buktikan dengan adanya setoran premi kepada perusahaan asuransi.
Pihak tertanggung akan membayarkan sejumlah premi sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam polis asuransi atau sebesar tarif produk asuransi yang dibeli.
Perusahaan asuransi sebagai pihak penanggung akan menerima setoran premi tersebut dan menghimpun dananya. Dari dana tersebutlah, perusahaan asuransi dapat memenuhi kewajibannya untuk menanggung risiko nasabah. Yang nantinya dana tersebut akan di klaim oleh nasabah.
Pengalihan Risiko
Fungsi utama asuransi berikutnya adalah pengalihan risiko atau transfer risiko. Fungsi utama ini berhubungan dengan pengertian asuransi yang berarti pengalihan risiko dari tertanggung kepada penanggung. Setiap orang memiliki risiko yang dapat menimbulkan kerugian.
Asuransi dengan fungsi utamanya sebagai pengalihan risiko, akan mengalihkan risiko dari nasabah yang kemudian menjadi tanggungjawab perusagaan asuransi. Walaupun risiko tersebut tidak dapat dialihkan secara penuh. Namun, asuransi dapat meminimalisir kerugian yang timbul.
Misalnya pada asuransi kesehatan. Nasabah yang memegang polis asuransi kesehatan mengalihkan risiko gangguang kesehatan kepada perusahaan asuransi. Namun, perusahaan asuransi tidak menanggung rasa sakit dari penyakit atau gangguan kesehatan yang nasabah alami.
Namun, perusahaan akan memberikan manfaat berupa pertanggungan biaya pengobatan maupun rawat inap. Sederhananya, asuransi dapat menanggung pengalihan risiko tersebut secara finansial. Contoh lain terjadi pada asuransi jiwa.
Jika seorang nasabah yang merupakan tulang punggung keluarga membeli produk asuransi jiwa. Maka, ketika ia meninggal dunia kondisi keuangannya mungkin akan anjlok. Dengan produk asuransi tersebut, keluarganya akan mendapatkan manfaat berupa uang pertanggungan dari asuransi jiwanya.
Menjamin Keseimbangan Premi dan Manfaat Perlindungan
Fungsi utama asuransi yang terakhir adalah menjamin keseimbangan antara premi yang dibayarkan nasabah dengan manfaat perlindungan yang diberikan perusahaan. Tahukah anda, bahwa besaran premi dan manfaat perlindungan tidak sama besarnya?
Biasanya manfaat perlindungan yang diberikan kepada nasabah lebih besar dari premi yang ia bayarkan. Nah, fungsi asuransi harus menjamin keseimbangan antara premi dan klaim yang dilakukan oleh nasabah. Perusahaan asuransi biasanya akan melakukan cek up terhadap risiko yang mungkin terjadi pada nasabah dalam tabel risiko.
Data tersebut berfungsi untuk mengkalkulasikan kemungkinan dan penentuan besaran premi. Setiap orang memiliki risiko yang berbeda. Oleh karena itu, besaran premi selalu berbeda. Biasanya, orang yang memiliki nilai risiko tinggi akan membayar premi lebih mahal ketimbang orang yang nilai risikonya rendah.
Sebab, manfaat yang dirasakannya pun cenderung akan berbeda. Misalnya, besaran premi asuransi rumah yang tinggal di daerah rawan bencana alam cenderung akan lebih besar dibandingkan dengan besaran premi nasabah yang rumahnya tinggal di daerah yang tidak rawan bencana.
Hal tersebut dilakukan untuk menjalankan fungsi utama asuransi yaitu menjamin keseimbangan premi dan manfaat perlindungan.