6+ Cara Mengatasi Komputer Reboot and Select Proper Boot Device – Pernah nggak kamu mengalami situasi di mana tiba-tiba muncul pesan aneh di komputer kamu, “Reboot and Select Proper Boot Device,” yang bikin kamu bingung dan panik?
Tenang aja, kok! Kita semua pernah merasa kayak gitu. Tapi, nggak perlu khawatir, karena sekarang kita bakal bahas cara mengatasi masalah ini bareng-bareng. Siap-siap ya, kamu akan paham langkah-langkah simpel untuk menghadapi masalah “Reboot and Select Proper Boot Device.”
Yuk, kita mulai!

Penyebab Komputer Mengeluarkan Pesan “Reboot and Select Proper Boot Device”
Sebelum kita lanjut ke cara mengatasi hal ini, yuk kita bahas dulu mengenai alasan mengapa komputermu bisa menampilkan pesan “Reboot and Select Proper Boot Device.”
Koneksi Kabel Bermasalah
Kadang, alasannya simpel banget nih! Mungkin kabel data atau kabel power hard drivemu nyangkut atau kendur, jadi komputermu nggak bisa mengakses hard drive-nya. Atau bisa jadi kabelnya rusak. Jadi, pastikan kamu selalu cek kabel-kabel komputermu ya!
Pengaturan BIOS/UEFI Salah
Kadang-kadang kita lupa atau nggak sengaja mengubah pengaturan di BIOS/UEFI, terutama urutan booting. Akibatnya, komputermu mencoba untuk boot dari perangkat yang salah dan nggak bisa membaca sistem operasi di hard drive. Jadi, selalu pastikan urutan booting di BIOS/UEFI udah benar ya!
Hard Drive Bermasalah
Nah, ini nih penyebab yang perlu agak diperhatikan. Bisa aja hard drivemu mengalami masalah, baik secara fisik maupun dari sisi perangkat lunaknya. Siapa tahu, hard drivemu sudah agak uzur dan mungkin saatnya untuk ganti baru.
Sistem Operasi Rusak
Kadang-kadang, masalah ini muncul karena sistem operasimu mengalami kerusakan atau rusak. Hal ini bisa disebabkan oleh virus, kesalahan saat melakukan pembaruan sistem operasi, atau masalah lain yang membuat sistem operasimu nggak berfungsi dengan baik.
Cara Mengatasi Komputer yang Muncul Pesan “Reboot and Select Proper Boot Device”
Oke, sekarang kamu sudah tahu penyebab umum masalah ini, sekarang saatnya kita bergerak ke langkah-langkah mengatasinya. Nggak usah khawatir ya! Yuk kita bahas!
Langkah 1: Cek Kabel
Pertama-tama, mari kita cek dulu kabel-kabel di dalam komputermu. Siapa tahu saja kabel data atau kabel power hard drivemu kendur, rusak, atau bahkan lepas. Ayo, mari kita periksa!
- Matikan komputer terlebih dahulu, untuk keamanan.
- Jangan lupa cabut kabel listriknya juga ya!
- Buka casing komputermu dan perhatikan dengan baik kabel-kabel yang ada di dalamnya. Periksa kabel data dan kabel power pada hard drivemu. Pastikan keduanya terhubung dengan baik dan erat.
- Jika ada kerusakan pada kabelnya, gantilah dengan kabel yang baru. Lumayan, kan, jika masalahnya cuma kabel saja!
Langkah 2: Periksa BIOS/UEFI
Pastikan hard drivemu terdeteksi dengan baik dan urutan bootingnya sudah benar ya!
- Nyalakan komputermu dan tekan tombol untuk masuk ke BIOS/UEFI. Biasanya tombolnya adalah F2, F12, atau Del.
- Cek panduan komputer atau motherboardmu jika berbeda. Saat sudah masuk ke BIOS/UEFI, cari informasi tentang hard drivemu. Pastikan hard drivemu terdeteksi dengan benar.
- Periksa juga urutan booting di menu “Boot” atau sejenisnya. Pastikan hard drivemu yang berisi sistem operasi berada di urutan pertama.
- Jika ada yang perlu diubah, lakukan pengaturan ulang.
- Setelah selesai, simpan pengaturan dan keluar dari BIOS/UEFI.
Langkah 3: Reset Pengaturan BIOS/UEFI
Jika belum berhasil, jangan menyerah! Ada langkah ketiga yang bisa kamu coba, yaitu mereset pengaturan BIOS/UEFI ke kondisi awal. Mungkin saja masalahnya ada pada pengaturan BIOS/UEFI yang tiba-tiba berubah.
- Masuk ke BIOS/UEFI seperti langkah sebelumnya. Cari opsi yang bernama “Load Optimized Defaults” atau sejenisnya. Namanya bisa berbeda-beda tergantung jenis BIOS/UEFI yang kamu punya.
- Pilih opsi tersebut dan konfirmasi. BIOS/UEFI akan dikembalikan ke pengaturan awal, seperti saat baru pertama kali digunakan.
- Simpan pengaturan dan keluar dari BIOS/UEFI.
Langkah 4: Periksa Hard Drive
Kemungkinan ada masalah pada kondisi fisiknya atau bagian perangkat lunaknya. Jangan khawatir, kita akan memeriksa semuanya!
Periksa Kondisi Fisik
Matikan komputermu dan lepaskan hard drivemu dari casing. Pastikan kabel-kabel terlebih dahulu ya! Periksa hard drivemu dengan teliti. Apakah ada kerusakan atau tanda-tanda aneh? Misalnya, goresan atau penyok. Jika ada kerusakan fisik, mungkin sudah waktunya kamu membeli hard drive baru. Meskipun sayang, ini demi kesehatan komputermu!
Tes dengan Software Diagnostik
Jika kondisi fisiknya baik, mari kita cek dari segi perangkat lunaknya. Siapkan flashdisk dan unduh software diagnostik hard drive, seperti CrystalDiskInfo atau HDTune. Buat flashdisk menjadi bootable dan instal software diagnostiknya. Gunakan Rufus atau software serupa yang kamu suka. Nyalakan komputer dan tekan tombol untuk memilih boot, biasanya F12. Pilih flashdisk sebagai perangkat booting. Jalankan software diagnostik, ikuti petunjuknya, dan lihat hasilnya. Jika ada masalah, pertimbangkan untuk mengganti hard drive atau memperbaiki bagian yang rusak.
Langkah 5: Instal Ulang Sistem Operasi
Jika semua langkah sebelumnya belum berhasil, kamu bisa mencoba langkah kelima, yaitu menginstal ulang sistem operasi. Ada kemungkinan masalahnya terletak pada sistem operasi yang rusak atau bermasalah. Mari kita coba langkah ini!
- Siapkan media instalasi sistem operasi, bisa berupa DVD atau flashdisk. Unduh file ISO sistem operasi yang ingin kamu gunakan.
- Buat flashdisk menjadi bootable dan salin file ISO sistem operasi ke flashdisk. Kamu bisa menggunakan Rufus atau software serupa.
- Nyalakan komputer sambil menekan tombol untuk memilih boot, biasanya F12. Pilih media instalasi sebagai perangkat booting.
- Ikuti petunjuk instalasi sistem operasi. Prosesnya mungkin memerlukan waktu, jadi bersabarlah.
- Setelah sistem operasi terinstal, jangan lupa untuk menginstal driver yang dibutuhkan.
- Pastikan komputermu kembali berjalan lancar!
Langkah 6: Ganti Hard Drive
- Beli hard drive baru yang sesuai dengan kebutuhanmu. Kamu bisa memilih antara SSD atau HDD, tergantung pada kecepatan dan kapasitas yang kamu inginkan.
- Lepaskan hard drive lama dari komputer dan pasang yang baru. Pastikan kabel data dan power terhubung dengan benar.
- Nyalakan komputer dan masuk ke BIOS/UEFI. Pastikan hard drive baru terdeteksi dengan baik.
- Instal ulang sistem operasi seperti langkah sebelumnya. Jangan lupa untuk menginstal driver yang diperlukan.
Kesimpulan
Udah ngerti dong, cara mengatasi masalah “Reboot and Select Proper Boot Device” yang bikin pusing?
Tenang aja, nggak perlu panik lagi! Kita udah belajar banyak trik untuk mengatasi masalah ini, mulai dari cek kabel, periksa BIOS/UEFI, sampai ganti hard drive. Kita udah siap banget menghadapi masalah ini!
Ingat, komputer itu kayak sahabat kita yang selalu setia menemani. Kita juga harus menjaga dan merawatnya supaya komputer kita tetap dalam kondisi baik dan tahan lama. Semoga artikel ini bisa membantu kamu mengatasi masalah komputermu. Yuk, langsung aja kita praktekan sekarang!