Cara Membuat Video Animasi, Panduan Lengkap Untuk Pemula

Cara Membuat Video Animasi, Panduan Lengkap Untuk Pemula – Yuk, kita bahas langkah-langkah cara membuat video animasi untuk pemula. Mungkin kamu berpikir, “Apakah aku yang tidak punya skill video editing bisa melakukannya?”

Tenang saja, semuanya bisa dipelajari kok! Jika kamu membutuhkan video animasi untuk keperluan marketing, artikel ini tepat untukmu.

Membuat video marketing, terutama animasi, mungkin terdengar sulit bagi pemula. Tapi jangan khawatir, kami yakin kamu bisa belajar.

Kabar baiknya, kami telah menyusun panduan cara membuat video animasi profesional yang mudah diikuti.

Langkah 1 : Proses brainstorming

Langkah pertama adalah melakukan diskusi ide bersama tim kerjamu. Lakukan proses brainstorming untuk menjawab beberapa pertanyaan dasar dan menentukan tujuan pembuatan video animasi. Beberapa pertanyaan yang perlu kamu jawab adalah:

  1. Mengapa kita membuat video animasi dan apa tujuannya?
  2. Apa tema dan pesan utama dari video animasi ini?
  3. Siapa target audiens dari video animasi yang akan kita buat?
  4. Efek seperti apa yang ingin kita tampilkan setelah target audiens melihat video animasi ini?
  5. Tentukan naskah dan ikhtisar isi cerita video animasi secara singkat.
  6. Berapa lama durasi video animasi yang akan kita buat?

Pastikan kamu melibatkan anggota tim yang berwenang dalam diskusi dan brainstorming ini. Biasanya anggota tim internal yang terlibat adalah divisi marketing dan pimpinan perusahaan. Langkah pertama ini bertujuan untuk menyelaraskan tema video animasi dengan kegiatan kampanye marketing yang sudah berjalan (integrated marketing).

Tips: Bagikan tugas-tugas secara spesifik kepada anggota tim agar manajemen proyek pembuatan video dapat diikuti dengan baik dan proyek berjalan lancar.

Langkah 2: Membuat jalan cerita dan naskah video animasi

Nah, setelah menemukan topik dan tujuan, kamu dan tim akan melanjutkan dengan membuat jalan cerita dan naskah berdasarkan tema atau skrip singkat yang sudah disetujui pada langkah pertama.

Pada langkah kedua ini, kemampuan storytelling kamu harus kuat, dan kamu harus selalu memikirkan target audiensmu. Buatlah jalan cerita dan naskah yang mudah dipahami oleh mereka.

Narasi yang baik memiliki elemen penting yaitu hook, patty, dan call to action (CTA), berikut penjelasan lebih lengkapnya:

  1. Hook adalah elemen paling penting karena biasanya muncul dalam 3-5 detik pertama video. Kenapa hook ini begitu penting? Karena mungkin saja video animasimu akan digunakan sebagai iklan, dan di platform seperti Youtube, iklan akan muncul secara otomatis dalam 5 detik sebelum ada opsi untuk melewatkannya. Bayangkan jika video animasimu memiliki hook yang menarik dalam 5 detik pertama? Kemungkinan audiens akan memilih untuk menonton video animasimu dan menerima pesan yang ingin kamu sampaikan.
  2. Message atau isi pesan adalah pesan utama yang ingin kamu sampaikan kepada audiensmu. Pesan ini merupakan inti dari video animasi yang akan kamu buat. Usahakan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti agar pesanmu bisa tersampaikan dengan baik.
  3. Call to Action (CTA) atau ajakan bertindak biasanya disampaikan pada akhir video sebelum video animasimu selesai. Pesan ini bertujuan untuk mengajak audiensmu melakukan sesuatu setelah menonton video animasimu. Sesuaikan ajakan bertindak dengan konsep AIDA dalam marketing. Contoh ajakan bertindak yang populer adalah ajakan untuk membeli produk, membagikan video, atau bahkan “Like dan subscribe!”.

Dengan memperhatikan elemen-elemen ini, video animasimu akan menjadi lebih menarik dan efektif dalam menyampaikan pesan kepada audiensmu.

Langkah 3 : Membuat storyboard video animasi

Di dalam proses pembuatan video, entah itu film atau video animasi, langkah membuat storyboard adalah hal yang sangat penting dan tidak boleh terlewatkan. Kenapa? Karena storyboard atau papan cerita akan membantu kamu atau mitramu memahami konsep pengambilan gambar atau pembuatan video animasi secara keseluruhan.

Biasanya, storyboard dibuat dalam bentuk komik dengan kalimat penjelasan di bawahnya sebagai keterangan dari adegan naskah. Ini digunakan untuk menggambarkan imajinasi dalam bentuk gambar berdasarkan narasi naskah yang sudah dibuat sebelumnya. Dalam storyboard, kamu akan menuangkan cerita narasi menjadi potongan-potongan gambar atau adegan untuk setiap scenenya.

Kamu bisa membuat storyboard secara manual dengan selembar kertas kosong dan pensil yang kamu punya. Namun, jika perlu, kamu juga bisa menggunakan software untuk membuat storyboard secara digital.

Langkah 4: Tentukan gaya video animasi

Saat kamu membuat video animasi, penting untuk menentukan gaya animasi yang akan digunakan. Ada beberapa jenis gaya animasi yang berbeda di luar sana. Seringkali, gaya animasi ini bersifat sangat personal, jadi sebelum memulai pembuatan video animasi, diskusikanlah dengan tim dan pimpinanmu mengenai gaya animasi yang akan dipilih.

Berikut ini adalah beberapa gaya video animasi yang paling sering digunakan:

  1. Animasi Tradisional
  2. Animasi 2D (2 Dimensional)
  3. Animasi papan tulis (whiteboard animation)
  4. Animasi dengan tipografi
  5. Animasi dengan infografis
  6. Animasi digital 3D (3 Dimensional)

Langkah 5: Membuat Video Animasi

Nah, setelah kamu memilih konsep, narasi, storyboard, dan gaya animasi untuk video animasimu, sekarang saatnya untuk mulai membuatnya.

Ada beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk membuat video animasi, berikut ini beberapa di antaranya:

  1. Merekrut tim animator in house
  2. Membuat video animasi Anda sendiri
  3. Outsourcing jasa membuat video animasi

Langkah 6: Gunakan pengisi suara dalam video

Penting untuk menambahkan voice-over suara ke dalam video animasi agar lebih hidup. Dengan menambahkan narasi atau percakapan melalui pengisi suara, video animasimu akan memiliki kualitas yang lebih baik.

Kamu bisa merekam suara sesuai dengan naskah video animasi yang sudah dibuat sebelumnya untuk setiap adegannya. Dengan begitu, video animasimu akan menjadi lebih menarik dan komunikatif.

Langkah 7: Sediakan subtitle untuk video animasi Anda

Hal penting yang harus Kamu ingat, bahwa banyak audiens saat ini memiliki kebiasaan untuk mematikan suara video, jadi narasi teks menjadi sangat penting untuk semua jenis video.

Jadi, langkah selanjutnya dalam membuat video animasi adalah dengan menyiapkan teks narasi untuk dijadikan suara dalam video yang telah kamu buat pada langkah sebelumnya.

Narasi dalam bentuk teks ini sebaiknya dibuat dan diletakkan sebagai subtitle pada video. Dengan menggunakan subtitle, kamu dapat lebih mudah mendistribusikan video di media sosial populer seperti Instagram, YouTube, dan Facebook yang memiliki opsi untuk mematikan suara.

Langkah 8: Buat narasi dalam bahasa lain

Nah, langkah terakhir adalah membuat video animasi dengan menggunakan bahasa internasional, yaitu Bahasa Inggris. Dengan membuat video animasi dalam berbagai bahasa, kamu akan bisa menjangkau lebih banyak audiens. Jika target audiensmu adalah pasar internasional, pertimbangkan untuk menggunakan narasi dalam bahasa lain selain Bahasa Indonesia.

Ada dua pilihan yang bisa kamu pertimbangkan.

Pertama, kamu bisa membuat narasi suara dan teks dalam Bahasa Inggris, sehingga kamu akan memiliki dua video yang serupa pada akhirnya.

Atau kamu bisa membuat satu video animasi dengan narasi suara dalam Bahasa Indonesia, namun memberikan opsi subtitle Bahasa Inggris untuk caption videomu.

Selamat mencoba!