Bagaimana Cara Memulai Investasi Leher Ke Atas

Kak Anita

Jenis Investasi Leher ke Atas
sumber: pixabay

Investasi leher ke atas– Untuk saat ini, investasi bukan lagi sebuah istilah yang asing bagi banyak orang.

Karena memang ada banyak sekali forum-forum yang mengangkat tema ini, dan kerap menjadi perbincangan di berbagai kalangan.

Jika dulu investasi hanya diidentikkan dengan mereka yang ekonomi kelas menengah ke atas, maka saat ini sudah tidak lagi.

Di mana, investasi telah menjadi hal yang sangat biasa. Karena juga bisa dilakukan oleh mereka yang tingkat ekonominya menengah ke bawah.

Adapun pergeseran ini tentu di sebabkan oleh beberapa faktor. Dan salah satu faktor yang paling menonjol adalah perkembangan teknologi yang luar biasa.

Dengan adanya teknologi, Semua orang bisa saja melakukan investasi. Apalagi dengan mulai banyaknya instrumen instrumen investasi yang bisa dipilih.

Namun jika kita perhatikan, masyarakat Indonesia masih selalu mengidentikkan investasi dengan uang ataupun barang yang berbentuk fisik.

Padahal sejatinya, investasi tidaklah melulu tentang uang dan barang-barang fisik. Lantas, Apakah ada investasi yang bisa dilakukan tanpa keduanya?

Ya, jawabannya ada. Namanya adalah investasi leher keatas. Meskipun tergolong asing bagi beberapa orang, namun pembahasan tentang investasi leher ke atas ini tetap harus kita lakukan.

Hal ini karena sebenarnya investasi leher keatas mempunyai kedudukan yang tidak kalah pentingnya dengan investasi uang ataupun barang.

Untuk lebih jelasnya simak penjelasan berikut mulai dari Pengertian investasi leher keatas sampai dengan cara memulainya.

Apa sih investasi leher ke atas itu?

Investasi leher ke atas merupakan investasi ilmu pengetahuan titik adapun yang dimaksud dengan leher ke atas adalah organ tubuh manusia berupa otak.

Yang mana dengan otak tersebut kita bisa melakukan banyak hal, bahkan kadang di luar dugaan.

Pada umumnya, hampir semua orang pernah melakukan investasi leher keatas ini. Meskipun tanpa disadari.

Yakni ketika mengenyam pendidikan di bangku pendidikan formal ataupun nonformal.

Dengan melakukan pembelajaran ataupun pendidikan di bangku formal ataupun formal itu artinya kita sedang melakukan investasi leher keatas.

Hal ini karena ada proses belajar yang kita lakukan. Hal yang paling disayangkan adalah banyak sekali di antara kita yang justru memilih untuk berhenti belajar.

Apalagi ketika pendidikan formal sudah selesai dilakukan. Padahal sejatinya, tidak ada yang namanya berhenti belajar titik bahkan kita sudah sering kali mendengar kata-kata mutiara yang berkaitan dengan proses pembelajaran yang harus dilakukan sepanjang hayat.

Cara memulai investasi leher ke atas

Untuk memulai investasi leher keatas ada banyak sekali hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan.

Apalagi dengan perkembangan teknologi yang sangat luar biasa. Misalnya dengan membaca buku.

Ada banyak sekali kalimat-kalimat yang berkaitan dengan buku ini ya. Dan salah satu yang paling kita ingat adalah buku merupakan jendela dunia.

Hal ini menggambarkan bahwa dengan membaca buku kita bisa melihat dunia dengan perspektif yang berbeda.

Dan yang paling menariknya lagi adalah, kita bisa melihat sesuatu yang tidak terlihat dengan buku.

Selain bisa memulai investasi leher keatas dengan membaca buku, Anda juga bisa mengikuti berbagai macam seminar dan juga pelatihan online.

Dengan mengikuti webinar seminar ataupun pelatihan tentu akan membuat kemampuan kita bertambah begitupun dengan skill kita.

Salah satunya yang ditanda pelajari adalah tentang instrumen investasi.

Dengan belajar instrumen investasi ini tentu akan membantu Anda meningkatkan skill dalam mengatur keuangan yang ada sehingga bisa mengambil keputusan yang lebih baik dan lebih matang kedepannya.

Selain itu, mempunyai kemampuan dan juga pengetahuan Mengatur keuangan membuat keputusan yang kita ambil tentu lebih baik.

Karena pada dasarnya, tidak sedikit sekali investor yang gagal dan rugi dikarenakan salah mengambil keputusan investasi yakni terlalu tergesa-gesa.

Hal ini tentu saja disebabkan oleh pengetahuan dan juga pemahaman yang masih sangat minim

Artikel Terkait

Bagikan:

Tinggalkan komentar